Advertise here

Rabu, 07 Desember 2011

KUNJUNGAN PEMERAHAN SUSU SAPI


MENGIDENTIFIKASI MUTU DAN PENANGANAN
SUSU DI BANYUMULEK



I.                  TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ tanggal         : Sabtu, 27 November 2010
Tempat                  : Banyumulek
Waktu                   : pukul 05.00-06.30 Wita

II.               PENDAHULUAN
II.1 LATAR BELAKANG

Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang ideal selain air susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Didalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang meminum air susu yang belum diolah. Hal ini disebabkan karena tidak terbiasa mencium aroma susu segar (mentah), atau sama sekali tidak suka air susu dan sebagian lagi karena menganggap harga air susu mahal dibandingkan kebutuhan sehari-hari lainnya. Dengan adanya teknologi pengolahan/pengawetan bahan makanan, maka hal tersebut diatas dapat diatasi, sehingga air susu beraroma enak dan disukai orang. Air susu yang banyak menyebar dan dikenal dipasaran adalah air susu sapi.


II.2 TUJUAN
      Tujuan Umum :
Mengetahui tentang cara penanganan dan penentuan mutu bahan pangan di suatu institusi
  
Tujuan Khusus :
a.       Mengidentifikasi gambaran umum (sejarah berdirinya, pngelolaan, ketenagaan, dll) lokasi kunjungan lapangan.
b.      Mengidentifikasi cara/ tahapan penanganan bahan pangan di lokasi kunjungan.
c.       Mengidentifikasi cara penentuan mutu bahan pangan di lokasi kunjungan.
d.      Mengidentifikasi sifat fisik, kimia dan organoleptik bahan pangan di lokasi kunjungan.
e.       Mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan yang terdapat pada bahan pangan dilokasi kunjungan.
  
III.           HASIL DAN PEMBAHASAN

Tempat pemerahan susu dibangun sejak awal Oktober 2003 di Banyumulek Lombok Barat. Sapi induk pertama adalah sapi yang di datangkan dari Jawa Barat Sikole dan merupakan sapi asal Australia. Induk awal yang didatangkan berjumlah 3 ekor betina. Sapi yang di datangkan tersebut yang telah bunting 3 bulan.

Sapi-sapi itu berkembangbiak dengan cara di suntik atau secra alami. Cara yang biasa di gunakan yaitu dengan cara suntik. Setelah disuntikkan pada hari ke-22 dinyatakan bunting jika sapi dalam keadaan sehat. Ketika sapi melahirkan maka bertambah jumlah sapi di tempat pemerahan hingga sekarang mencapai 31 ekor yang terdiri dari 9 ekor jantan dan 22 ekor betina.

Setelah sapi melahirkan, maka dilakukanlan proses pemerahan susu tersebut. Sebelum di perah, sapi di beri dedak agar diam saat proses pemerahan berlangsung. Dedak yang diberikan sebanyak ½ kg dan konsentrat sebanyak 1 kg misalnya pellet karena mengandung kalsium, fosfor dan garam.

Perlakuan lainnya khusus untuk sapi yang di perah  yaitu kukunya di potong 1x sebulan dan pola makannya juga teratur.
Pemerahan susu dilakukan secara tradisonal. Ada pun hal yang perlu di perhatikan sebelum dilakukan pemerahan susu yaitu :
-          Membersihkan kotoran yang di kandang
-          Memandikan sapi
-          sapi di ikat
-          ambing dibersihkan
-          putting di lapisi minyak kelapa agar licin saat proses pemerahan susu
-          pemerahan

Setelah proses pemerahan susu dilakukan exsercaise atau di lepas di lingkungan. Susu yang di hasilkan biasanya tergantung pada ambingnya. Jika ambingnya besar maka hasil susu bisa mencapai 4 liter perekornya. Jika ambingnya kecil, susu yang dihasilkan hanya 2 liter tiap ekor sapi. Biasanya dalam sehari perolehan susu secara keseluruhan adalah 15-16 liter.


Pemasaran
Untuk penyaluran hasil perahan susu biasanya dibawa ke pasar, di jual keliling, dan ada juga masyarakat yang dating membeli langsung ke tempat pemerahan. Susu hasil perahan hanya bisa bertahan 8 jam selama susu itu tidak terkontaminasi. Dan jika di tempatkan di pendingin/kulkas, susu biasanya dapat bertahan selama 4 hari.


Informasi lain
Sapi yang sudah tidak bisa di perah atau menghasilkan susu karena umur yang sudah tua, maka di lakukan afkir/ pelelangan sapi.
Pemerahan susu dilakukan pada pagi hari, karena di tempat pemerahan tidak memiliki alat pengawet jika di perah pada malam hari. Dan hasil susu yang di perah pada pagi hari juga lebih baik di bandingkan malam hari.
Jika sapi disuntik dengan B kompleks, maka air seni akan berubah menjadi kuning.


IV.           PENUTUP

Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa sapi yang diperah merupakan sapi  yang sehat sehingga dapat menghasilkan susu yang baik.

Susu adalah hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak menyusui lainnya yang diperah secara kontinyu dan komponen-komponennya tidak dikurangi dan tidak ditambahkan bahan-bahan lain.


Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya denagn air susu.


Saran :

Susu bernilai gizi tinggi dan dapat digunakan sebagai makanan manusia segala umur, sehingga susu merupakan makanan yang dapat dikatakan sempurna.
Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk minum susu karena didalam susu sudah terdapat protein, lemak, laktosa vitamin dan mineral.


DAFTAR PUSTAKA


Hasil wawancara langsung dengan pengelola tempat pemerahan susu sapi yaitu Bapak Lalu Syaifuddin.

0 komentar:

Posting Komentar

Thankz atas kunjungannya,,, ^_^