MENGIDENTIFIKASI MUTU DAN PENANGANAN
SUSU DI BANYUMULEK
I.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ tanggal : Sabtu, 27
November 2010
Tempat : Banyumulek
Waktu : pukul
05.00-06.30 Wita
II.
PENDAHULUAN
II.1 LATAR BELAKANG
Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena
kelezatan dan komposisinya yang ideal selain air susu mengandung semua zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam air susu dapat
diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Didalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang meminum air susu
yang belum diolah. Hal ini disebabkan karena tidak terbiasa mencium aroma susu
segar (mentah), atau sama sekali tidak suka air susu dan sebagian lagi karena
menganggap harga air susu mahal dibandingkan kebutuhan sehari-hari lainnya. Dengan
adanya teknologi pengolahan/pengawetan bahan makanan, maka hal tersebut diatas
dapat diatasi, sehingga air susu beraroma enak dan disukai orang. Air susu yang
banyak menyebar dan dikenal dipasaran adalah air susu sapi.
II.2 TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengetahui tentang cara penanganan dan penentuan mutu bahan pangan di
suatu institusi
Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi
gambaran umum (sejarah berdirinya, pngelolaan, ketenagaan, dll) lokasi
kunjungan lapangan.
b. Mengidentifikasi
cara/ tahapan penanganan bahan pangan di lokasi kunjungan.
c. Mengidentifikasi
cara penentuan mutu bahan pangan di lokasi kunjungan.
d. Mengidentifikasi
sifat fisik, kimia dan organoleptik bahan pangan di lokasi kunjungan.
e. Mengidentifikasi
tanda-tanda kerusakan yang terdapat pada bahan pangan dilokasi kunjungan.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tempat pemerahan susu dibangun sejak awal
Oktober 2003 di Banyumulek Lombok Barat. Sapi induk pertama adalah sapi yang di
datangkan dari Jawa Barat Sikole dan merupakan sapi asal Australia. Induk awal
yang didatangkan berjumlah 3 ekor betina. Sapi yang di datangkan tersebut yang
telah bunting 3 bulan.
Sapi-sapi itu berkembangbiak dengan
cara di suntik atau secra alami. Cara yang biasa di gunakan yaitu dengan cara
suntik. Setelah disuntikkan pada hari ke-22 dinyatakan bunting jika sapi dalam
keadaan sehat. Ketika sapi melahirkan maka bertambah jumlah sapi di tempat
pemerahan hingga sekarang mencapai 31 ekor yang terdiri dari 9 ekor jantan dan
22 ekor betina.
Setelah sapi melahirkan, maka
dilakukanlan proses pemerahan susu tersebut. Sebelum di perah, sapi di beri
dedak agar diam saat proses pemerahan berlangsung. Dedak yang diberikan
sebanyak ½ kg dan konsentrat sebanyak 1 kg misalnya pellet karena mengandung
kalsium, fosfor dan garam.
Perlakuan lainnya khusus untuk sapi
yang di perah yaitu kukunya di potong 1x
sebulan dan pola makannya juga teratur.
Pemerahan susu dilakukan secara
tradisonal. Ada pun hal yang perlu di perhatikan sebelum dilakukan pemerahan
susu yaitu :
-
Membersihkan kotoran yang di kandang
-
Memandikan sapi
-
sapi di ikat
-
ambing dibersihkan
-
putting di lapisi minyak kelapa agar licin saat proses
pemerahan susu
-
pemerahan
Setelah proses pemerahan susu dilakukan exsercaise atau di lepas di
lingkungan. Susu yang di hasilkan biasanya tergantung pada ambingnya. Jika
ambingnya besar maka hasil susu bisa mencapai 4 liter perekornya. Jika
ambingnya kecil, susu yang dihasilkan hanya 2 liter tiap ekor sapi. Biasanya
dalam sehari perolehan susu secara keseluruhan adalah 15-16 liter.
Pemasaran
Untuk penyaluran hasil perahan susu biasanya dibawa ke pasar, di jual
keliling, dan ada juga masyarakat yang dating membeli langsung ke tempat
pemerahan. Susu hasil perahan hanya bisa bertahan 8 jam selama susu itu tidak
terkontaminasi. Dan jika di tempatkan di pendingin/kulkas, susu biasanya dapat
bertahan selama 4 hari.
Informasi lain
Sapi yang sudah tidak bisa di perah atau menghasilkan susu karena umur
yang sudah tua, maka di lakukan afkir/ pelelangan sapi.
Pemerahan susu dilakukan pada pagi hari, karena di tempat pemerahan tidak
memiliki alat pengawet jika di perah pada malam hari. Dan hasil susu yang di
perah pada pagi hari juga lebih baik di bandingkan malam hari.
Jika sapi disuntik dengan B kompleks, maka air seni akan berubah menjadi
kuning.
IV.
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa sapi yang diperah merupakan
sapi yang sehat sehingga dapat
menghasilkan susu yang baik.
Susu adalah
hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak menyusui lainnya yang
diperah secara kontinyu dan komponen-komponennya tidak dikurangi dan tidak
ditambahkan bahan-bahan lain.
Air susu mengandung
bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan
tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan
sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari
hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya denagn air susu.
Saran :
Susu
bernilai gizi tinggi dan dapat digunakan sebagai makanan manusia segala umur,
sehingga susu merupakan makanan yang dapat dikatakan sempurna.
Oleh karena
itu sangat dianjurkan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk minum susu karena
didalam susu sudah terdapat protein, lemak, laktosa vitamin dan mineral.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil wawancara
langsung dengan pengelola tempat pemerahan susu sapi yaitu Bapak Lalu
Syaifuddin.
0 komentar:
Posting Komentar
Thankz atas kunjungannya,,, ^_^