Advertise here

Selasa, 28 Mei 2013

LAPORAN STUDI KASUS PENCAPAIAN N/D PKM PERAMPUAN LOBAR



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan berbagai upaya seperti bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namun penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak. Dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan, kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan.
Tujuan pendidikan di Jurusan Gizi Poltekke Mataram seperti yang tertuang dalam kurikulum Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram adalah menghasilkan tenaga Ahli Madya Gizi yang mampu berperan sebagai pelaksana pelayanan gizi, pengelola upaya perbaikan gizi, penyuluhan dan pelatihan gizi, anggota tim kesehatan dan tim lintas sektoral dan lintas program secara profesional di bidang gizi.
Guna memenuhi tuntutan tersebut, proses belajar mengajar di kelas masih dirasakan kurang memadai sehingga perlu ditunjang dengan PKL. Dalam kegiatan PKL, mahasiswa disamping melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok sesuai yang tertuang dalam kurukulum, mahasiswa diharapkan juga mampu mempelajari kasus tentang manajemen program gizi di puskesmas.

B.    Tujuan
Mengetahui prioritas masalah yang ada di Puskesmas Perampuan dan seluruh desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Perampuan.

C.   Sasaran, Target, dan Ruang Lingkup
1.    Sasaran
Sasaran dari studi kasus yaitu semua desa yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas Perampuan.

2.    Target
Target dari studi kasus di wilayah kerja puskesmas Perampuan mengikuti cakupan standar minimal yang berlaku di puskesmas Kabupaten Lombok Barat.

3.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari studi kasus yaitu seluruh masalah yang ada di desa wilayah kerja Puskesmas Perampuan.




D.   Identifikasi Masalah
Untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Puskesmas Perampuan, digunakan cakupan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perampuan.
Tabel 1.  Data cakupan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perampuan
No
Desa
Masalah Kesehatan
Gizi buruk
Gizi Kurang
Cakupan Fe
SKDN
D/S
K/S
N/S
D/K
N/D
1
Perampuan
0 %
0 %
79,17 %
96,94
98,62
54,34
98,29
57,63
2
Karang Bongkot
0 %
18,75 %
66,46 %
99,08
96,46
55,02
102,71
55,53
3
Bajur
33,33 %
31,25 %
87,44 %
99,06
96,66
63,22
100
63,43
4
Terong Tawah
33,33 %
25 %
67,95 %
100
99,48
53,73
100,75
53,73
5
Kuranji
33,34 %
18,75 %
86,67 %
100
100
48,80
100
48,80
6
Kuranji Dalang
0 %
6,25 %
49,09 %
99,13
99,13
40,99
100
41,35
            Sumber : Laporan F III Gizi Puskesmas Perampuan tahun 2012
E.    Penentuan Prioritas Pembinaan Desa
Tabel 2. Penentuan prioritas masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas Perampuan (Desa Kuranji Dalang)
No
Desa Binaan
Pentingnya suatu Masalah ( I )
T
R
Total
Rangking
Em
F
G
Es
Ec
S
1
Perampuan
4
4
4
3
3
3
4
5
34.560
IV
2
Karang Bongkot
5
4
3
3
3
3
4
5
32.400
V
3
Bajur
5
4
4
2
3
4
5
4
38.400
III
4
Terong Tawah
5
5
3
3
3
4
4
4
43.200
II
5
Kuranji
5
4
4
2
3
4
5
5
48.000
I
6
Kuranji Dalang
5
4
4
2
3
3
3
4
17.280
VI

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas masalah yaitu desa Kuranji.

F.    Prioritas Masalah Kesehatan
Tabel 3. Prioritas Masalah Di Desa Kuranji
No
Masalah Kesehatan
Pentingnya suatu Masalah ( I )
T
R
Total
Rangking
Em
F
G
Es
Ec
S
1
Gizi Buruk
5
4
4
3
3
4
4
4
30.720
III
2
Gizi Kurang
5
4
3
3
3
4
3
4
25.920
IV
3
Cakupan Fe
1
4
4
3
3
4
3
4
6.912
V
4
D/S
1
4
3
3
3
4
3
4
5.184
VIII
5
K/S
1
4
4
3
3
4
3
4
6.912
VI
6
N/S
5
4
3
4
4
4
3
4
46.080
II
7
D/K
1
4
4
3
3
4
3
4
6.912
VII
8
N/D
5
4
4
4
4
4
3
4
61.440
I

Keterangan :
T : teknologi
R : sumber daya
I : Pentingnya suatu masalah
Untuk menentukan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
a.    Emergency                      : tingkat kegawatan
b.    Feasibility                         : dapat tidaknya program dilaksanakan
c.    Greatest member            : menyangkut kepentingan masyarakat
d.    Expending score             : kelanggengan suatu program
e.    Economical benefit          : keuntungan secara ekonomis
f.     Special mandate            : keinginan penguasa


BAB II
PELAKSANAAN
A.   Rencana Intervensi
Adapun rencana intenvensi yang akan dilakukan yaitu :
1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2.    Penyuluhan
3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
4.    Kelas Gizi
5.    Lomba Balita Sehat

B.   Tujuan Intervensi
1.    Tujuan Umum
Untuk mengatasi masalah gizi di Puskesmas Perampuan guna pencapaian target program yang telah ditetapkan.
2.    Tujuan Khusus
-       Meningkatkan status gizi balita di Desa Kuranji di wilayah kerja puskesmas Perampuan
-       Meningkatkan pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan

C.   Pelaksanaan
1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a.    Pengertian
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana) yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya. Topik yang dibahas fokus kepada hasil SMD yang telah diperoleh.
Adapun peserta kegiatan MMD yaitu para kader pelaksana, kepala Desa & perangkat Desa, Tokoh Masyarakat setempat (formal & non-Formal), PKK, LPM / KPM, Karang Taruna, beberapa KK, Pimpinan Puskesmas & staf Sektor Kecamatan.

b.    Tujuan
-       Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan belum tercapainya target program N/D Desa Kuranji untuk indikator SKDN yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
-       Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
-       Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama

c.    Implementasi
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebaiknya dilakukan 2 kali setiap tahun untuk melihat keberhasilan program yang dilaksanakan.

2.    Penyuluhan
a.    Pengertian
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.

b.    Tujuan
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya datang ke posyandu dan pentingnya penimbangan guna memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita.

c.    Implementasi
Kegiatan penyuluhan dilakukan disetiap posyandu wilayah kerja Puskesmas Perampuan setiap 1 bulan sekali dengan metode yang dilakukan berbeda agar ibu balita tertarik dengan materi yang disampaikan.

3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
a.    Tujuan
Memanfaatkan potensi yang ada disusun masing-masing untuk diolah dan dikembangkan agar menambah nilai baik dari nilai gizi maupun nilai jualnya.

b.    Implementasi
Kegiatan demonstrasi teknologi tepat guna dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di desa Kuranji.

4.    Kelas Gizi
a.    Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan kelas gizi yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan, kadarzi, dan makanan beraneka ragam.



b.    Implementasi
Kegiatan kelas gizi dilakukan selama 12 hari dengan materi yang berbeda setiap hari. Pada kegiatan kelas gizi juga dilakukan makan bersama atau pemberian PMT. Peserta pada kelas gizi yaitu 10 orang yang terdiri dari 8 orang balita gizi kurang/ BGM dan 2 orang balita gizi baik sebagai contoh dan motivasi bagi ibu balita yang anaknya gizi kurang.

5.    Lomba Balita Sehat
a.    Tujuan
1)    Sebagai salah satu upaya / stimulus untuk meningkatkan kunjungan balita keposyandu.
2)    Sebagai upaya dalam mengevaluasi posyandu akan tingkat gizi balita.
3)    Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat akan pentingnya posyandu dalam peningkatan status gizi dan kesehatan balita mereka.

b.    Implementasi
Lomba balita sehat dilaksanakan setiap tahun. Adapun kriteria lomba balita sehat yaitu anak yang berumur 6-23 bulan dan 2-5 tahun.





BAB III
EVALUASI

1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Keberhasilan MMD dengan melihat angka pencapaian N/D Desa Kuranji setiap bulannya.

2.    Penyuluhan
Keberhasilan kegiatan penyuluhan dapat dilihat jika angka N/D meningkat setiap bulan.

3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
Keberhasilan dari kegiatan teknologi tepat guna dapat dilihat jika ibu-ibu mampu mempraktekkan kembali apa yang telah didemonstrasikan.

4.    Kelas Gizi
Keberhasilan kelas gizi dapat dilihat dengan melakukan penimbangan pada awal dan akhir kegiatan agar berat badan anak balita naik tau tidak.

5.    Lomba Balita Sehat
Keberhasilan dari kegiatan lomba balita sehat dapat dilihat dari hasil seleksi lomba balita sesuai kriteria yang telah ditetapkan.





BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Studi kasus yang diambil yaitu pencapaian N/D indikator SKDN yang belum mencapai target. Desa Kuranji Dalang paling rendah pencapaian N/D dari desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Perampuan. Cakupan N/D Desa Kuranji Dalang diambil karena menurut data riil. Pencapaian N/D Desa Kuranji Dalang yaitu 41,35 % belum sesuai dengan standar atau target yang telah ditetapkan yaitu 65 %. Salah satu faktor penghambat yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penimbangan di posyandu.

Adapun rencana intenvensi yang akan dilakukan yaitu :
1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2.    Penyuluhan
3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
4.    Kelas Gizi
5.    Lomba Balita Sehat

B.    Saran
Disarankan kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita agar rajin datang ke posyandu di seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Perampuan khususnya desa Kuranji.

0 komentar:

Posting Komentar

Thankz atas kunjungannya,,, ^_^