MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
PADA
ANAK-ANAK
A.
Gambaran Umum Mengenai Masalah GAKY
Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine
deficiency disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan
iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Kekurangan hormon
tiroid mengakibatkan timbul gondok, hipotiroid, kretin, gangguan reproduksi,
kematian bayi dan keterbelakangan mental. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena
tubuh menderita kekurangan iodium secara terus – menerus dalam waktu yang lama
yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan)
(DepKes RI, 1996).
Makin banyak tingkat kekurangan iodium yang
dialami makin banyak komplikasi atau kelainan yang ditimbilkannya, meliputi
pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai stadium sampai timbul bisu-tuli
dan gangguan mental akibat kretinisme. Masalah ini umumnya lebih banyak
terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat
tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh
pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah. Masalah Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKI) merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara
langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kulitas manusia.
Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi iodium
adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah.
Data tahun 1998 menunjukkan 87 juta penduduk
Indonesia tinggal di daerah endemic GAKI. Akibatnya tak kurang dari 20 juta
penduduk menderita gondok. GAKI pada ibu hamil berisiko menimbulkan keguguran,
sedangkan pada janin menyebabkan lahir mati. Kalaupun lahir, beresiko mengalami cacat bawaan,
kematian dini, kretin, keterbelakangan mental, tuli juling dan lumpuh.
Diperkirakan tiap tahun ada 9 ( sembilan ) bayi kretin lahir di Indonesia.
Sejauh ini Indonesia telah kehilangan 140 juta point ( Kompas, 2002 ).
B.
Penyebab Masalah GAKY
Yodium dalam tubuh berada dalam bentuk
Iodida (I2). Menyusun tubuh kurang lebih 15-20 mg, sangat bervariasi antar
individu, tergantung wilayah tempat tinggal (kandungan yodium dalam tanah, air, tanaman, dan pangan sumber
yodium yang dikonsumsi.
Fungsi yodium dalam tubuh, bersama hormon-hormon tiroid, adalah : berperan dalam mengatur suhu tubuh, laju pelepasan energi selama
metabolisme basal (BMR), laju penggunaan oksigen oleh sel, pertumbuhan, perkembangan
sistem syaraf, pertumbuhan linier,
dan pembentukan panas tubuh. Penyerapan yodium sangat
cepat dan mudah. Yodium terutama terkonsentrasi pd kelenjar tiroid (70-80%)yang berperan dalam pembentukan hormon T3-triiodothyronin dan T4–tetra
Iodothyronine/tyroxin. Pelepasan hormon tiroid ke dlm darah dipacu oleh TSH (Thyroid
Stimulating Hormon).
Faktor –
Faktor penyebab masalah GAKI antara lain :
- Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess
Defisiensi iodium merupakan sebab
pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid
melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam
makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Iodium Excess terjadi apabila iodium yang
dikonsumsi cukup besar secara terus menerus, seperti yang dialami oleh
masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah
yang besar. Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi
hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling.
- Faktor Geografis dan Non Geografis
GAKI sangat erat hubungannya dengan
letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering
dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di
Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di
Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang
biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai
penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah
yang miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang
lama namun pasti daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau
daerah endemik iodium.
- Faktor Bahan Pangan Goiterogenik
Kekurangan iodium merupakan penyebab utama
terjadinya gondok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut
berperan. Salah satunya adalah bahan pangan yang bersifat
goiterogenik. Zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap
hari akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat
goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang
telah masuk ke dalam tubuh. Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat
pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam
kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat
perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan
hormon tiroksin terhambat. Beberapa jenis Goitrogen yaitu:
·
Kelompok
Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat
contoh: ubi kayu, jagung,
rebung, ubi jalar, buncis besar
·
Kelompok
tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid dan disulfida alifatik, contoh :
berbagai makanan pokok di daerah tropis seperti sorgum, kacang-kacangan, bawang
merah dan bawang putih
·
Kelompok
Sianida
Contoh: daun + umbi singkong ,
gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung
·
Kelompok
Mimosin
contoh: pete cina dan lamtoro
·
Kelompok
Isothiosianat
contoh: daun pepaya
·
Kelompok
Asam
contoh: jeruk nipis, belimbing
wuluh dan cuka
·
Kelompok yang bekerja pada
proses proteolisis dan rilis hormon tiroid
- Faktor Zat Gizi Lain
Defisiensi protein dapat berpengaruh
terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap
transportasi hormon. Baik T3 maupun T4 terikat oleh
protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam
keadaan bebas. Sehingga defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3
dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik pada
TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.
C.
Akibat GAKY pada Anak-Anak
GAKY mengancam kualitas sumber daya manusia
(SDM), karena mempunyai potensi menurunkan tingkat kecerdasan atau sering disebut Intelligence Quotient
(IQ)
POTENSI PENURUNAN IQ KARENA GAKY:
Kretin: 50 IQ Point
Gondok:10 IQ Point
Tinggal di daerah GAKY: 5 IQ Point
Karena dampaknya pada kelangsungan hidup dan
kualitas sumber daya manusia, yang mencakup 3 aspek: aspek perkembangan
kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek perkembangan ekonomi.
Kandungan yodium di alam yang telah terkikis habis,
tidak akan dapat tergantikan lagi. Akibatnya bila masyarakat yang tinggal di
daerah tersebut dan hanya bergantung pada sumber air dan hasil bahan makanan
setempat akan mengalami KEKURANGAN YODIUM
Suatu daerah berisiko mengalami GAKY, jika Kandungan yodium dalam tanah dan air sudah banyak
yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan lebat Sumber air, hewan dan
tumbuhan di daerah tersebut mengandung kadar yodium yang rendah
D.
Pencegahan dan penanggulangan GAKY
Kegiatan
pencegahandan penaggulangan GAKI yang telah dilakukan oleh pemerintah meliputi
komunikasi , informasi dan edukasi (KIE ) terhadap penaggulangan GAKI yang
tertuju pada 3 ( tiga ) kelompok sasaran yaitu :
a. Para
perencana, pengelola dan pelaksana program.
b. Masyasarakat
didaerah gondok endemik.
c. Masyarakat
di luar daerah gondok endemik.
Intervensi
GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia. Program intensifikasi
penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997 – 2003 bertujuan menurunkan
prevalensi GAKI lewat pemantauan status GAKI pada penduduk, meningkatkan
persediaan garam beriodium serta meningkatkan kerja sama lintas sektoral. Upaya
penanggulangan GAKI sudah dimulai sejak pemerintahan Belanda melalui distribusi
garam beryodim ke daerah endemik berat. Penanggulangan GAKI dilakukan dalam dua jangka waktu, yaitu :
a.
Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui
fortifikasi garam konsumsi dengan iodium dimana program ini disebut garam
iodium.
b.
Jangka
pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik secara oral maupun
suntikan lipiodol. Upaya ini hanya ditunjukkan pada
daerah endemik berat dan telah dilaksanakan sejak tahun 1974
Menurut
ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan KIO3 yang
dianjurkan adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata – mata untuk biosintesis
hormon thyuroid yang mengandung iodium. Kebutuhan iodium meningkat pada kaum
remaja dan kehamilan.
Banyaknya metoda suplementasi Iodium tergantung pada beratnya GAKI pada
populasi, grade iodium urine dan prevalensi goiter dan kretinism.
a.
GAKI ringan:
Prevalensi
goiter : 5 – 19,9% (anak sekolah)
Iodium
urine : 50 – 99mg/l
Dieliminasi
dengan garam berjodium.
b.
GAKI sedang :
Prevalensi
goiter : 20 – 29,9% dan beberapa hypothyroidism.
Iodium urine : 20
– 49 mg/hr
Dapat dikontrol dengan garam berjodium
(biasanya 20 – 40 mg/kg pada tingkat rumahtangga) Disamping itu minyak
beriodium diberi secara oral atau suntik yang dikoordinasi melalui puskesmas.
c.
GAKI berat :
Prevalensi goiter : ³ 30%, endemic
cretinism
Iodium urine : < 20 mg/l
Penanganannya : minyak beriodium diberikan
sampai sistim garam berjodium efektif, jika sistim saraf pusat dicegah dengan
sempurna.
E.
Kebutuhan Yodium
Kebutuhan
yodium per hari orang berkisar antara 100mg – 300 mg , sedangkan konsumsi garam
bervariasi antara 5-10 gram per orang per hari. Sehingga tidak ada suatu
standar yang baku untuk jumlah yodium yang harus ditambahkan ke dalam garam
(NN, 2003).
Persyaratan Garam Sehat
Persyaratan Garam Sehat
a.
Garam sehat adalah garam konsumsi yang telah
dikonfirmasikan dengan yodium yang cukup untuk untuk kebutuhan tubuh, yaitu
mengandung kadar yodium 30 – 40 ppm, dan kandungan air < 52.
b.
Garam yodium diharuskan dikonsumsi seluruh
penduduk baik di daerah endemic maupun di daerah bukan endemic
c.
Konsumsi garam yodium rata-rata
per orang per hari 10 gr dan kebutuhan ion yodium sebesar 150-200 mikrogram per
orang per hari bila konsmsi rata-rata
d. Batas maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram per orang per hari.
d. Batas maxsimal konsumsi ion yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram per orang per hari.
d. Bila konsumsi rata-rata 25-60
ug seseorang sehari, akan terdapat kasus goiter, tetapi tidak banyak terlihat
kasus cretinism.
Adapun
kecukupan yodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia adalah:
- Umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50-120 mg
- Umur 10-59 dan >60 tahun sebesar 150 mg (pria)
- Umur 10-59 da>60 tahun sebesar 150 (wanita)
- Wanita hamil mendapat tambahan +25 mg: wanita laktasi 0-12 bnulan sebesar +50 mg (muhilal, dkk. 1998
F.
Sumber makanan yang banyak mengandung yodium
Iodium dapat diperoleh dari
berbagai jenis pangan dan kandungannya yang berbeda-beda tergantung asal jenis
pangan tersebut dihasilkan. Kandungan yodium pada buah dan sayur tergantung
pada jenis tanah. Kandungan yodium pada jaringan hewan dan produk susu
tergantung pada kandungan yodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut
merupakan sumber yodium alamiah. Sumber iodium lain adalah garam dan air yang
difortifikasi (Muchtadi. dkk, 1992). Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Sauberlich, (1999) bahwa makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium
paling baik.
Soehardjo (1990) mengatakan
bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodium dapat menkan atau bahkan
mengurangi besarnya prevalensi gondok pada anak. Berikut Gibson (1990)
menyebutkan rata-rata kandungan yodium dalam bahan makanan antara lain : Ikan
Tawar 30 mg, Ikan laut 832 mg, Kerang 798 mg, Daging 50 mg, Susu 47 mg, Telur
93 mg, Gandum 47 mg, Buah-buahan 18 mg, Kacang-kacangan 30 mg dan Sayuran 29
mg.
G.
Cara penggunaan garam beryodium dengan benar
pada saat proses pengolahan.
Cara
penggunaan garam yodium:
1)
Tidak di bumbukan pada sayuran
mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku, kadar KIO3
dalam makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
2)
Kadar yodium juga akan menurun pada makanan
yang asam, makin asam makanan makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan
tersebut.
Proses perusak terhadap kandungan yodium
Proses perusak terhadap kandungan yodium
a)
Merebus (terbuka) kadar yodium
hilang ± 50 %
b)
Menggoreng kadar yodium hilang ± 35 %
c)
Memanggang kadar yodium hilang ± 25 %
d)
Brengkesan atau pepesan kadar
yodium hilang ± 10 %
H.
Cara mengetahui mutu garam beryodium.
Cara
mengetahui kadar yodium dalam garam. Untuk mengetahui kadar iodium dalam garam
dapat dilakukan pengetesan dengan cara :
- Dengan Yodida / Test Kit
Caranya:
1.
Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi dengan
cairan yodida.
2.
Tunggu beberapa menit sampai
terjadi perubahan warna pada garam dari putih menjadi biru keunguan (pada garam
beryodium).
3.
Bandingkan dengan warna yang
ada pada kit yang tertera pada kemasan.
- Dengan parutan singkong.
Bila tidak tersedia test kit atau cairan yodida, maka ada cara yang
sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi yaitu dengan parutan
singkong.
Caranya :
Caranya :
- Kupas singkong yang masih segar, kemudian parut dan peras tanpa air.
- Tuang 1 sendok perasan singkong parut tanpa di tambah air ke dalam tempat yang bersih.
- Tambahkan 4 – 6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa.
- Tambahkan 2 sendok jeruk nipis, aduk sampai rata, biarkan beberapa menit. Bila timbul biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium.
Tips untuk memilih garam beryodium:
- Pilihlah garam yang dikema dan berlabel “Gram Beryodium”, ada nomer MD atau SP , isi /berat kemasan, kandungan yodium 30-80 ppm, nama produsen.
- Pilihlah kemasan rapi adn tidak rusak.
- Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah.
- Beli sedikit dulu (kemasan kecil) untuk diuji dirumah, kalau perlu beberapa merk, untuk pegangan dalam pembelian selanjutnya.
- Hindari memilih garam beta/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali telah anda uji pada setiap bagian (luar dan dalam) dan hasilnya cukup.
- Apabila sudah dilakukan uji terhadap merk tertentu, pembelian selanjutnya tidak perlu diuji lagi.
- Pilihlah kemasan kecil agar penyimpanan di rumah tidak terlalu lama, untuk menghindari proses pelembaban akibat terbukanya kemasan.
Penutup
Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila
diabaikan dapat menimbulkan efek atau ampak yang cukup berpengaruh dalam
kehidupan. Dan korban penderita GAKY akan menjadi beban bagi semua orang yang
ada disekitar kehidupannya.
Evaluasi
1.
Apa yang ibu-ibu ketahui
mengenai GAKY?
2.
Apa saja dampak yang
ditimbulkan GAKY?
3.
Apa saja sumber bahan makanan
yang banyak mengandung yodium?
4.
Bagaimana cara penggunaan
yodium pada proses pengolahan?
5.
Bagaimana cara mengetahui mutu
garam beryodium?
0 komentar:
Posting Komentar
Thankz atas kunjungannya,,, ^_^