BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Untuk menciptakan masyarakat yang
sehat, Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan berbagai upaya seperti bagian
dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan
masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah
kesehatan masyarakat namun penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat
pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi
adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus
melibatkan berbagai sektor yang terkait.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap
tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang
anaknya atau memeriksa kesehatan anak. Dengan demikian pada tingkat keluarga
KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada
lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya S adalah jumlah balita
yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang terdaftar dan yang
memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah
jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk
melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan
posyandu, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan, kecenderungan status
gizi, efektifitas kegiatan.
Tujuan pendidikan di Jurusan Gizi
Poltekke Mataram seperti yang tertuang dalam kurikulum Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Mataram adalah menghasilkan tenaga Ahli Madya Gizi yang mampu berperan
sebagai pelaksana pelayanan gizi, pengelola upaya perbaikan gizi, penyuluhan
dan pelatihan gizi, anggota tim kesehatan dan tim lintas sektoral dan lintas
program secara profesional di bidang gizi.
Guna memenuhi tuntutan tersebut,
proses belajar mengajar di kelas masih dirasakan kurang memadai sehingga perlu
ditunjang dengan PKL. Dalam kegiatan PKL, mahasiswa disamping melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok sesuai yang tertuang dalam kurukulum, mahasiswa
diharapkan juga mampu mempelajari kasus tentang manajemen program gizi di
puskesmas.
B.
Tujuan
Mengetahui prioritas masalah yang ada
di Puskesmas Perampuan dan seluruh desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Perampuan.
C.
Sasaran,
Target, dan Ruang Lingkup
1.
Sasaran
Sasaran dari studi kasus yaitu semua desa yang termasuk
dalam wilayah kerja puskesmas Perampuan.
2.
Target
Target dari studi kasus di wilayah kerja puskesmas
Perampuan mengikuti cakupan standar minimal yang berlaku di puskesmas Kabupaten
Lombok Barat.
3.
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup dari studi kasus yaitu seluruh masalah yang
ada di desa wilayah kerja Puskesmas Perampuan.
D.
Identifikasi
Masalah
Untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Puskesmas
Perampuan, digunakan cakupan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Perampuan.
Tabel 1. Data
cakupan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perampuan
No
|
Desa
|
Masalah Kesehatan
|
Gizi buruk
|
Gizi Kurang
|
Cakupan Fe
|
SKDN
|
D/S
|
K/S
|
N/S
|
D/K
|
N/D
|
1
|
Perampuan
|
0 %
|
0 %
|
79,17 %
|
96,94
|
98,62
|
54,34
|
98,29
|
57,63
|
2
|
Karang Bongkot
|
0 %
|
18,75 %
|
66,46 %
|
99,08
|
96,46
|
55,02
|
102,71
|
55,53
|
3
|
Bajur
|
33,33 %
|
31,25 %
|
87,44 %
|
99,06
|
96,66
|
63,22
|
100
|
63,43
|
4
|
Terong Tawah
|
33,33 %
|
25 %
|
67,95 %
|
100
|
99,48
|
53,73
|
100,75
|
53,73
|
5
|
Kuranji
|
33,34 %
|
18,75 %
|
86,67 %
|
100
|
100
|
48,80
|
100
|
48,80
|
6
|
Kuranji Dalang
|
0 %
|
6,25 %
|
49,09 %
|
99,13
|
99,13
|
40,99
|
100
|
41,35
|
Sumber
: Laporan F III Gizi Puskesmas Perampuan tahun 2012
E.
Penentuan
Prioritas Pembinaan Desa
Tabel 2. Penentuan prioritas masalah
gizi di wilayah kerja Puskesmas Perampuan (Desa Kuranji Dalang)
No
|
Desa Binaan
|
Pentingnya suatu Masalah ( I
)
|
T
|
R
|
Total
|
Rangking
|
Em
|
F
|
G
|
Es
|
Ec
|
S
|
1
|
Perampuan
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
34.560
|
IV
|
2
|
Karang
Bongkot
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
5
|
32.400
|
V
|
3
|
Bajur
|
5
|
4
|
4
|
2
|
3
|
4
|
5
|
4
|
38.400
|
III
|
4
|
Terong
Tawah
|
5
|
5
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
43.200
|
II
|
5
|
Kuranji
|
5
|
4
|
4
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5
|
48.000
|
I
|
6
|
Kuranji Dalang
|
5
|
4
|
4
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
17.280
|
VI
|
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa yang
menjadi prioritas masalah yaitu desa Kuranji.
F.
Prioritas
Masalah Kesehatan
Tabel 3. Prioritas Masalah Di Desa Kuranji
No
|
Masalah Kesehatan
|
Pentingnya suatu Masalah ( I
)
|
T
|
R
|
Total
|
Rangking
|
Em
|
F
|
G
|
Es
|
Ec
|
S
|
1
|
Gizi
Buruk
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
30.720
|
III
|
2
|
Gizi
Kurang
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
25.920
|
IV
|
3
|
Cakupan
Fe
|
1
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
6.912
|
V
|
4
|
D/S
|
1
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
5.184
|
VIII
|
5
|
K/S
|
1
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
6.912
|
VI
|
6
|
N/S
|
5
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
46.080
|
II
|
7
|
D/K
|
1
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
6.912
|
VII
|
8
|
N/D
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
61.440
|
I
|
Keterangan :
T : teknologi
R : sumber daya
I : Pentingnya suatu masalah
Untuk menentukan prioritas
masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
a.
Emergency
: tingkat kegawatan
b.
Feasibility
: dapat tidaknya
program dilaksanakan
c.
Greatest
member : menyangkut kepentingan
masyarakat
d.
Expending
score : kelanggengan suatu program
e.
Economical
benefit : keuntungan secara
ekonomis
f.
Special
mandate : keinginan penguasa
BAB II
PELAKSANAAN
A. Rencana
Intervensi
Adapun rencana intenvensi yang akan dilakukan yaitu :
1.
Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
2.
Penyuluhan
3.
Demonstrasi
Teknologi Tepat Guna (TTG)
4.
Kelas
Gizi
5.
Lomba
Balita Sehat
B. Tujuan
Intervensi
1.
Tujuan
Umum
Untuk mengatasi masalah gizi di Puskesmas Perampuan guna
pencapaian target program yang telah ditetapkan.
2.
Tujuan
Khusus
-
Meningkatkan
status gizi balita di Desa Kuranji di wilayah kerja puskesmas Perampuan
-
Meningkatkan
pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan
C. Pelaksanaan
1.
Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
a.
Pengertian
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah
(terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan &
Bencana) yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya. Topik yang
dibahas fokus kepada hasil SMD yang telah diperoleh.
Adapun peserta kegiatan MMD yaitu para kader
pelaksana, kepala Desa & perangkat Desa, Tokoh Masyarakat setempat (formal
& non-Formal), PKK, LPM / KPM, Karang Taruna, beberapa KK, Pimpinan Puskesmas
& staf Sektor Kecamatan.
b.
Tujuan
-
Agar
masyarakat mengenal masalah kesehatan belum tercapainya target program N/D Desa
Kuranji untuk indikator SKDN yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
-
Agar
masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
-
Tersusunnya
rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama
c.
Implementasi
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebaiknya
dilakukan 2 kali setiap tahun untuk melihat keberhasilan program yang
dilaksanakan.
2.
Penyuluhan
a.
Pengertian
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan
kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu
bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan
maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.
b.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya
datang ke posyandu dan pentingnya penimbangan guna memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak balita.
c.
Implementasi
Kegiatan penyuluhan dilakukan disetiap posyandu wilayah
kerja Puskesmas Perampuan setiap 1 bulan sekali dengan metode yang dilakukan
berbeda agar ibu balita tertarik dengan materi yang disampaikan.
3.
Demonstrasi
Teknologi Tepat Guna (TTG)
a.
Tujuan
Memanfaatkan potensi yang ada disusun masing-masing untuk
diolah dan dikembangkan agar menambah nilai baik dari nilai gizi maupun nilai
jualnya.
b.
Implementasi
Kegiatan demonstrasi teknologi tepat guna dilaksanakan
setiap 1 bulan sekali dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di desa Kuranji.
4.
Kelas
Gizi
a.
Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan kelas gizi yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan,
kadarzi, dan makanan beraneka ragam.
b.
Implementasi
Kegiatan kelas gizi dilakukan selama 12 hari dengan
materi yang berbeda setiap hari. Pada kegiatan kelas gizi juga dilakukan makan
bersama atau pemberian PMT. Peserta pada kelas gizi yaitu 10 orang yang terdiri
dari 8 orang balita gizi kurang/ BGM dan 2 orang balita gizi baik sebagai
contoh dan motivasi bagi ibu balita yang anaknya gizi kurang.
5.
Lomba
Balita Sehat
a.
Tujuan
1)
Sebagai salah satu upaya / stimulus untuk meningkatkan
kunjungan balita keposyandu.
2)
Sebagai upaya dalam mengevaluasi posyandu akan tingkat
gizi balita.
3)
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat
akan pentingnya posyandu dalam peningkatan status gizi dan kesehatan balita
mereka.
b.
Implementasi
Lomba balita sehat dilaksanakan setiap tahun. Adapun
kriteria lomba balita sehat yaitu anak yang berumur 6-23 bulan dan 2-5 tahun.
BAB III
EVALUASI
1.
Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
Keberhasilan MMD dengan melihat angka pencapaian N/D Desa
Kuranji setiap bulannya.
2.
Penyuluhan
Keberhasilan kegiatan penyuluhan dapat dilihat jika angka
N/D meningkat setiap bulan.
3.
Demonstrasi
Teknologi Tepat Guna (TTG)
Keberhasilan dari kegiatan teknologi tepat guna dapat
dilihat jika ibu-ibu mampu mempraktekkan kembali apa yang telah
didemonstrasikan.
4.
Kelas
Gizi
Keberhasilan kelas gizi dapat dilihat dengan melakukan
penimbangan pada awal dan akhir kegiatan agar berat badan anak balita naik tau
tidak.
5.
Lomba
Balita Sehat
Keberhasilan dari kegiatan lomba balita sehat dapat
dilihat dari hasil seleksi lomba balita sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Studi kasus yang diambil yaitu pencapaian N/D indikator
SKDN yang belum mencapai target. Desa Kuranji Dalang paling rendah pencapaian
N/D dari desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Perampuan. Cakupan N/D Desa
Kuranji Dalang diambil karena menurut data riil. Pencapaian N/D Desa Kuranji
Dalang yaitu 41,35 % belum sesuai dengan standar atau target yang telah
ditetapkan yaitu 65 %. Salah satu faktor penghambat yaitu kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya penimbangan di posyandu.
Adapun rencana intenvensi yang akan dilakukan yaitu :
1.
Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
2.
Penyuluhan
3.
Demonstrasi
Teknologi Tepat Guna (TTG)
4.
Kelas
Gizi
5.
Lomba
Balita Sehat
B.
Saran
Disarankan
kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita agar rajin datang ke posyandu di
seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Perampuan khususnya desa Kuranji.